ISU MODERNITAS DAN KETIDAKSETARAAN GENDER PADA NOVEL “TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK” DAN “PARA PRIYAYI”
Keywords:
Modernitas, Ketidaksetaraan Gender, Diskriminasi, Tradisi, IsuAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi isu modernitas dan kesetaraan gender yang diangkat dalam sastra Muslim Indonesia pada novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Karya Hamka dan Para Priyayi karya Omar Khayyam. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Isu ketidaksetaraan gender menjadi sorotan dalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, terutama melalui karakter Hayati. Diskriminasi terhadap perempuan digambarkan dalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Novel Para Priyayi karya Umar Kayam mengeksplorasi tentang modernitas dalam beragama di Indonesia yang masih ditemui sampai saat ini, khususnya dalam konteks masyarakat Muslim Jawa. Penerapan tradisi Jawa yang berpadu dengan modernitas dalam Para Priyayi adalah sebuah bentuk dari permasalahan yang kita temui saat ini.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Siti Zulfah Rosidah, Widanarti Widanarti , Zuvika Amoret Syarifatul Ainiyyah , Nurholis Nurholis

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.