GENDER DAN SEKSUALITAS DALAM NOVEL NAJIB KAILANI "BAYANG-BAYANG HITAM", NAWAL EL-SAADAWI "PEREMPUAN DI TITIK NOL", DAN LEILA ABOULELA "MINARET"
Keywords:
Gender, Feminitas, Patriarki, Analisis, Karya sastra.Abstract
Penelitian ini mendiskusi tentang gender dan seksualitas dari sumber tiga novel, Bayang-Bayang hitam oleh Najib kailani, Perempuan di titik Nol oleh Nawal El Saadawi, dan Minaret oleh Leila Aboulela. Artikel ini mengaplikasikan kritik sastra Feminisme untuk mempelajari pengalaman-pengalaman perempuan di dalam tekanan patriarki. Di Artikel ini, Subordinasi Perempuan, Eksploitasi seksual, dan tema perlawanan patriarki. Dalam Perempuan di Titik Nol, Firdaus adalah simbol keterbukaan terhadap eksploitasi seksual dan diskriminasi gender. Bayang-bayang Hitam adalah deskripsi dari kontradiksi sosial dan politik yang memarginalkan perempuan. Dalam Minaret, pengalaman Najwa, wanita Sudan di London, menceritakan tentang pertarungan identitas gender akibat budaya, agama, dan ekspektasi sosial. Terdapat beberapa aspek dalam ketiga novel tersebut dalam novel bayang bayang hitam terdapat aspek sosial dan aspek pemerintahan, dalam novel perempuan di titik nol terdapat aspek sosial, pendidikan, dan seksualitas, terakhir dalam novel minaret terdapat aspek sosial dan politik Penelitian ini menunjukkan ketiga novel mencerminkan penderitaan perempuan di bawah patriarki serta perjuangan untuk kebebasan, identitas, dan eksistensi. Temuan ini menegaskan pentingnya pemahaman isu gender dan seksualitas dalam sastra sebagai refleksi sosial.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Mohamad Ihsan Kamaluddin, Siska Maulida Rahma, Sulis Ika Salma, Yasmin Khalisa, Nurholis Nurholis
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.