ANALISIS KEPEMILIKAN SAHAM TERKONSENTRASI, KOMITE PENUNJANG DEWAN KOMISARIS, CORPORATE GOVERNANCE, DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP PRAKTIK AGRESIVITAS PAJAK DALAM PERUSAHAAN

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemilikan saham terkonsentrasi, komite penunjang dewan komisaris, corporate governance, dan corporate social responsibility terhadap praktik agresivitas pajak dalam perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pendahuluan dari penelitian ini menjelaskan bahwa pajak merupakan kontribusi wajib yang harus dipenuhi oleh individu atau entitas kepada negara. Namun, terdapat indikasi bahwa beberapa perusahaan melakukan tindakan penghindaran atau penggelapan pajak melalui strategi agresivitas pajak. Agresivitas pajak ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kepemilikan terkonsentrasi dan struktur corporate governance.Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survei untuk mengumpulkan data sekunder dari laporan tahunan, laporan keberlanjutan, dan laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di BEI pada periode 2020-2023. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda untuk menguji pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen, yaitu praktik agresivitas pajak. Populasi penelitian ini mencakup semua perusahaan yang terdaftar di BEI selama periode penelitian, dengan sampel yang dipilih menggunakan metode purposive sampling berdasarkan kriteria tertentu.Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kepemilikan saham terkonsentrasi dan keberadaan komite penunjang dewan komisaris memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap agresivitas pajak. Ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat kepemilikan saham terkonsentrasi dan semakin aktifnya komite penunjang dewan komisaris, semakin rendah kemungkinan perusahaan melakukan praktik agresivitas pajak. Sebaliknya, variabel corporate governance dan corporate social responsibility tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap agresivitas pajak. Hal ini menunjukkan bahwa aspek-aspek tata kelola perusahaan dan tanggung jawab sosial perusahaan tidak secara langsung mempengaruhi praktik agresivitas pajak dalam konteks penelitian ini.