SEJARAH TRADISI SOSIAL BUDAYA CAP GO MEH PADA MASYARAKAT CINA BENTENG DI KOTA TANGERANG
DOI:
https://doi.org/10.572349/dewaruci.v3i1.2064Keywords:
Cina Benteng, Kota Tanggerang, Cap Go MehAbstract
Indonesia merupakan salah satu negara multikultural terbesar di dunia yang memiliki masyarakat yang beragam, mulai dari adat, tradisi, budaya, bahasa, agama, etnis dan sebagainya. Salah satu budaya Tionghoa yang masih dilestarikan sampai saat ini pada masyarakat Tangerang Cina Benteng adalah tradisi Cap Go Meh yang dirayakan lima belas hari setelah tahun baru Imlex atau yang disebut dengan penanggalan Cap Go Jia Gwee. Banyak komunitas etnis Tionghoa di Indonesia, tetapi komunitas etnis Tionghoa yang ada di Kota Tangerang memiliki keistimewaan tersendiri. Mereka yang dikenal dengan sebutan Cina Benteng telah mampu berbaur dengan pribumi secara alami. Etnis Tionghoa yang tinggal di Kota Tangerang hampir seperempat dari keseluruhan jumlah penduduk Kota Tangerang. Oleh sebab itu kebudayaan Tionghoa banyak mewarnai kebudayaan setempat. Mereka memiliki budaya khas tersendiri yang berbeda dengan warga Tionghoa umumnya. Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian dimulai dengan mencari teori-teori yang relevan sebagai dasar teori dan mengikuti rangkaian perayaan Cap Go Meh serta metode yang di gunakan ialah Metode Kualitatif Etnografi yang dikembangkan oleh James P. Spradley. Dengan demikian dikatakan Masyarakat Cina Benteng adalah salah satu bentuk dari multikulturalisme yang terbentuk dari unsur keagamaan dan kebudayaan yang ada di Kota Tangerang, sehingga menjadikan kebhinekaan yang tercantum di dalam cita-cita bangsa Indonesia yang kaya akan keberagaman.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Dira Faradita, Arif Permana Putra
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.