Perubahan Kadar Irisin Setelah Pemberian Intervensi Kombinasi Latihan Aerobik Intensitas Sedang dan Intermittent Fasting Selama 2 Minggu pada Wanita Obesitas

Authors

  • Yusril Ananta Baharrudin Universitas Negeri Malang
  • Sugiharto Sugiharto Universitas Negeri Malang
  • Desiana Merawati Universitas Negeri Malang

Keywords:

obesitas, irisin, latihan aerobik, intermittent fasting

Abstract

Irisin merupakan hormon turunan dari FNDC5 yang memodulasi fungsi biologis, termasuk metabolisme energi dan pembakaran lemak. Kadar irisin cenderung menurun pada individu dengan obesitas, seringkali disebabkan oleh kurangnya aktivitas fisik dan gangguan metabolisme lemak. Latihan aerobik dan intermittent fasting (IF) dinilai berpotensi meningkatkan kadar irisin. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek kombinasi latihan aerobik dan IF terhadap peningkatan sekresi irisin pada wanita obesitas. Empat belas wanita obesitas yang dipilih berdasarkan kriteria yang ditetapkan digunakan sebagai subjek. Kemudian, subjek dibagi menjadi 2 kelompok, yakni kelompok kontrol (K1) dan kelompok kombinasi (K2). Latihan aerobik intensitas sedang dilakukan dengan cara lari di atas treadmill selama 40 menit dengan 60%-70% HRmax (formula HRmax: 220-usia). Sedangkan intermittent fasting dilakukan dengan metode 16 jam puasa dan 8 jam waktu makan (16/8). Perlakuan diberikan dengan frekuensi 5x/minggu selama 2 minggu. Pengambilan sampel darah untuk mengukur kadar irisin dilakukan sebelum dan sesudah intervensi yang diambil dari vena cubiti sebanyak 4 ml. Pemeriksaan kadar irisin menggunakan metode ELISA. Analisis data menggunakan uji paired sample t-test dan independent sample t-test dengan taraf signifikan (p>0.05). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar irisin antara sebelum dan setelah intervensi pada K1 ((1.08±0.18 vs. 1.06±0.11 mg/L, (p=0.721)) dan K2 (1.04±0.11 vs. 1.37±0.89 mg/L, (p=0.000*)). Analisis independent sample t-test menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antara K1 dan K2 sebelum intervensi (p>0.05), namun setelah intervensi, terdapat perbedaan signifikan antara kedua kelompok (p<0.05). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan kadar irisin setelah pemberian intervensi kombinasi latihan aerobik dan intermittent fasting selama 2 minggu pada wanita obesitas.

Downloads

Published

2024-09-11