TINJAUAN TEOLOGI MAKNA KEKRISTENAN PEMALI DALAM BUDAYA TORAJA

Authors

  • Noviana Yusuf Institut Agama Kristen Negeri Toraja

Keywords:

Budaya Toraja; Kekristenan; Pemali; Teologi Kontekstual

Abstract

Penelitian ini mengkaji makna kekristenan pemali dalam budaya Toraja dari perspektif teologi. Pemali merupakan sistem larangan atau pantangan dalam masyarakat Toraja yang berakar pada kepercayaan Aluk Todolo namun terus dipraktikkan hingga kini meski mayoritas masyarakat Toraja telah memeluk agama Kristen. Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka, penelitian ini bertujuan untuk menemukan titik temu antara pemali sebagai produk budaya dengan ajaran iman Kristen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak pemali dalam budaya Toraja mengandung nilai-nilai yang selaras dengan ajaran Alkitab, seperti pemali ussongkan dapo' (larangan bercerai) yang sejalan dengan Maleakhi 2:16, pemali ma'pangngan buni (larangan berzinah) yang sesuai dengan Keluaran 20:14, dan pemali boko (larangan mencuri) yang paralel dengan Keluaran 20:15. Pemali yang mengandung nilai-nilai etis dan tidak bertentangan dengan kebenaran Alkitab dapat menjadi jembatan untuk mengkomunikasikan nilai-nilai Kristiani dalam konteks budaya Toraja. Namun demikian, orang Kristen Toraja perlu bersikap kritis dan selektif dalam menyikapi pemali, dengan memilah mana yang selaras dengan iman Kristen untuk dilestarikan dan mana yang bertentangan sehingga harus ditinggalkan. Penelitian ini berkontribusi pada pengembangan teologi kontekstual yang merumuskan relasi antara agama dan budaya lokal secara konstruktif.

Downloads

Published

2024-12-02

How to Cite

Yusuf, N. (2024). TINJAUAN TEOLOGI MAKNA KEKRISTENAN PEMALI DALAM BUDAYA TORAJA. Relinesia: Jurnal Kajian Agama Dan Multikulturalisme Indonesia, 3(5), 242–250. Retrieved from http://jurnal.anfa.co.id/index.php/relinesia/article/view/2667